Translate

Friday 25 January 2019

Contoh Latar Belakang Mengenai Ruang Lingkup Hijau


A.  Latar Belakang

Bali merupakan salah satu daerah pariwisata dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Hal tersebut dapat dilihat dari keindahan alam yang dimiliki oleh Pulau Dewata, adat, budaya yang masih kental dan berbagai macam objek wisata dengan pemandangan yang khas, sehingga pendapatan asli daerah (PAD) Bali berasal dari sektor pariwisata.

Perkembangan pariwisata dan daya tarik dari pulau Bali, secara tidak langsung telah membangkitkan pembangunan di Provinsi Bali. Kebijakan pengembangan pariwisata di Kota Denpasar menitikberatkan pada pariwasata berbudaya dan berwawasan lingkungan. Sebagai salah satu sentral dari pengembangan pariwisata, Bali menjadi barometer bagi kemajuan pariwisata di Indonesia. Menurut Surjanto dalam A. Hari Karyono (1997:11) dimana daerah-daerah yang berdasarkan kesiapan prasarana dan sarana dinyatakan telah siap menerima kunjungan wisatawan di Indonesia. Daerah tujuan wisata diharuskan  memiliki objek wisata dan daya tarik wisata (atraksi wisata) sebagai media untuk menarik minat wisatawan. Tingginya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali pada tahun 2016 sebanyak 3.241.889 jiwa (BPS, 2016) tentunya menuntut akan tersedianya akomodasi pariwisata. Salah satu dari sekian banyaknya akomodasi pariwisata yang sering kita jumpai dan sekarang sedang menjamur di Bali adalah condo minium hotel.

Dalam jangka waktu kurang dari 3 tahun belakangan ini, pembangunan akomodasi pariwisata semakin berkembang dengan pesat dan cepat terutama di daerah-daerah central seperti, Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan daerah lainnya di Bali. Ini berdampak pada semakin berkurangnya Ruang Terbuka Hijau di perkotaan maupun di daerah pariwisata di Bali.
Bali sangat berpegang teguh terhadap aturan atau  awig-awig yang berlaku, berpedoman pada konsep penataan ruang Tri Hita Karana. Budaya dan adat yang dikenal sampai ke ranah internasional juga sangat mempengaruhi pembangunan setiap sudut di Bali. Standarisasi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah kota tentunya melibatkan aturan atau awig-awig yang telah di junjung tinggi oleh para leluhur. Disini penulis akan membahas mengenai Berkurangnya Ruang Terebuka Hijau Akibat Perkembangan Pariwisata Di Bali.

No comments:

Post a Comment