Translate

Friday 5 March 2021

apa itu Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda - Terdiri atas beberapa bagian

 


a.    Uji Normalitas

Menurut  Suliyanto  (2011) Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak mempunyai distribusi normal. Suatu model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal salah satu metode ujinya adalah dengan menggunakan metode analisis grafik, baik secara normal plot atau grafik histogram, analisis secara statistik dengan Uji Kolmogorov-Smirnov Test dengan ketentuan jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov pada variabel lebih kecil dari nilai signifikansi (a = 0,05) yang telah ditetapkan maka data berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai signifikansi Kolmogorov Smirnov pada variabel lebih besar dari nilai signifikansi yang telah ditetapkan (a = 0,05), maka data tidak berdistribusi normal.

b.   Uji Autokorelasi

Menurut Suliyanto (2011), Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang (cross section). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada masalah autokorelasi.

c.    Uji Linieritas 

Menurut Suliyanto (2011) dalam Ismail dan Putra (2013) pengujian Linieritas perlu dilakukan untuk mengetahui apakah model yang dibuktikan merupakan model linier atau tidak. Hasil dari uji linieritas memberi informasi apakah model empiris sebaiknya linier, kuadrat, atau kah kubik.

d.   Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2013) Untuk menguji pada model regresi apakah ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Multikolinieritas bisa dilihat dari nilai tolerance dan lawanya Variance Inflation Factor (VIF). Kriteria pengujian pada uji multikolinieritas, nilai tolerance >0,10 atau sama dengan VIF <10 menunjukkan tidak adanya multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

e.    Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013) Untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance antara residual pengamatan satu dengan pengamatan yang lainnya dapat menggunakan uji heteroskedastisitas ini. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut dengan Heteroskedastisitas. Model yang baik adalah model Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.  

Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian dapat dilihat dengan Uji Glejser, uji ini digunakan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Akan ada indikasi terjadi heteroskedastisitas apabila variabel independennya signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

Arti Pelayanan Menurut Para Ahli

Kotler dalam Alma (2007) d  mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan adalah suatu cara kerja perusahaan yang berusaha mengadakan perbaikan mutu secara terus-menerus terhadap proses, produk dan service yang dihasilkan perusahaan.

Pelayanan yang dikemukakan oleh Zeithaml dkk (2000)  dalam Cokro (2015) menyatakan sebagai berikut:

A.   Tangible (Bukti fisik) Bukti fisik dari pelayanan yang berupa fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.

B.   Empathy (Empati) Kemudahan melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan.

C.  Reliability (Kehandalan) Kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

D.  Responsiveness (Daya Tanggap) Keinginan para pegawai untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

E.   Assurance (Jaminan) Pengetahuan, kemampuan dan kesopanan pegawai untuk menumbuhkan rasa percaya konsumen.