Translate

Wednesday 18 December 2013

Potong gigi Tradisi adat Bali



UPACARA POTONG GIGI DI BALI
 Pengertian upacara POTONG GIGI atau istilah orang BALI bilang dengan MEPADES, MATATAH, MESANGIH. Upacar ini dilakukan jterhadap anak laki yang sudah berumur 16 tahun ke atas dan anak perempuan yang sudah dating bulan . dalam pada itu akan dipotong 4 buah gigi atas dan 2 buah gigi taring atas secara rokhniah kiranya pemotongan gigi 6 buah tersebut merupakan suatu symbol untuk mengurangi pengaruh dari  Sad Ripu.
            Menurut lontar pustaka DHARMA KAHURIPAN EKA PRATAMA dan PUJA KALA PATI bahwa upacara potong gigi disebut ATATAH  yang berasal dari kata TATAH yang berarti PAHAT. Karana sebelum gigi di asah terlebih dahulu secara simbolis dipahat sebanyak 3 kali. Menurut kepercayaan HINDU, manusia digerakan oleh 3 guna yang disebut juga TRI GUNA SAKTI:
1.     Guna Satwam : menimbulkan gerak yang senang menjurus kearah kebaikan, kejujuran, kebijaksanaan dan kemuliaan.
2.     Guna Rajas : menimbulkan gerakan yang dinamis bernafsu ingin menonjol, dikagumi ataupun hebat.
3.     Guna Tamas : menimbulkan sifat yang pasip, malas, enggan untuk melakukan sesuatu tapi ingin memperoleh hasil yang memuaskan.

Dari ke 3 yang disebutkan di atas dapat menimbulkan 6 sifat yang dianggap
Kurang baikyang disebut pula SAD RIPU
1.      KAMA  (Keinginan-keinginan)
2.     KRODA ( Kemarahan)
3.     LOBA  (Ketamakan )
4.     MOHA (Kemabukan)
5.     MADA (Angkuh)
6.     MATSARYA (Iri Hati )

Keenam sifat ini  sering menyesatkan serta menjerumuskan manusia ke lembah kesengsaraan di dunia maupun di akherat. Pada umumnya keenam sifat ini dimiliki oleh mahluk-mahluk yang telah rendah tingkatanya daripada masnusia seperti BHUTA KALA ataupun BINATANG.

Tujuan dari upacara Potong Gigi , untuk mengetahui tujuan dari potong gigi ini maka terlebih dahulu ada baiknya disini dikemukakan isi dari Lontar PUJA KALAPATI  sebagai berikut :
“inilah PUJA KALAPATI namanya, mengenai tata cara orang berganti pendirian, digunting rambutnya, dipahat/dipotong taring dan giginya, berganti prilaku berubah menjadi prilaku manusia sejati, berhasil menjadi manusia utaama dan sejati, tidak lagi iya berwujud kal, bhuta, pisaca, raksasa, dan sejenisnya, karana telah dipotong taringnya dan giginya, tidak lagi berwujud kotor. Setelah di potong rambutnya tidak lagi berbadan kotor, karan ketika baru lahir dari kandungan  anda dilekati oleh kotoran kotoran  vagina ibu yang mana diikuti oleh panca maha bhuta  serta segala kala yang melekat pada diri anda dahulu itulah memberikan kotoran yang meliputi diri anda sehingga and berwujud bhuta kala. Segalanya seram mengerikan wujud anda dan minggatlah dewa karana jijik melihat anda, diselimuti kotoran yang berasal dari Hyang Kalapati, keinginanlah anda menemui Hyang Bapa dan Hyang Ibu anda terdahulu, tidak terlihat dia oleh anda. Oleh karana beliau sangat alus wujudnya tidak dapat dilihat oleh orang yang diliputi kotoran oleh karana sesungguhnya anda masih berwujud kala, bhuta, pisaca, itulah sebabnya  tidak dilihat wujud beliau Hyang Bapak dan Hyang Ibu dahulu yang merupakan asal dan yang akan dituju oleh anda dan menitis dan menjadi manusia. Kasihan Hyang Prameswara beduaan dengan Bhatari yang berada dalam Padmasana Manik yang tidak kelihatan, melihat prilaku manusia di bumi yang diikuti dengan wujud segala kala, bhuta , raksasa makanya beliau meanugrahkan PUJA KALAPATI namanya, tentang tata cara berganti pendirian yang berate prilaku serta wujud dirinya, yang patut dilaksanakan manusia di bumi ini keseluruhan, sebagai jalan untuk menemukan hakekat manusia sejati., dan bertemu dengan Hyang bapa dan Hyang ibu yang berwujud halus, pada waktu sekarang dan waktu kemudian, dilindungi oleh segenap dewa sebagai WIDHI di dalam badan serta tidak akan menjauh HYANG WIDHI PITARA leluhurnya dahulu.
            Dengan mengutip uraian  PUJA KALAPATI tersebut,  maka menjadi jelaslah apa sebenarnya tujuan dari upacara Potong Gigi yang dilakukan umat HINDU.
           

No comments:

Post a Comment