UPACARA POTONG GIGI DI BALI
Pengertian upacara
POTONG GIGI atau istilah orang BALI bilang dengan MEPADES, MATATAH, MESANGIH.
Upacar ini dilakukan jterhadap anak laki yang sudah berumur 16 tahun ke atas
dan anak perempuan yang sudah dating bulan . dalam pada itu akan dipotong 4
buah gigi atas dan 2 buah gigi taring atas secara rokhniah kiranya pemotongan
gigi 6 buah tersebut merupakan suatu symbol untuk mengurangi pengaruh dari Sad Ripu.
Menurut lontar pustaka DHARMA
KAHURIPAN EKA PRATAMA dan PUJA KALA PATI bahwa upacara potong gigi disebut
ATATAH yang berasal dari kata TATAH yang
berarti PAHAT. Karana sebelum gigi di asah terlebih dahulu secara simbolis
dipahat sebanyak 3 kali. Menurut kepercayaan HINDU, manusia digerakan oleh 3
guna yang disebut juga TRI GUNA SAKTI:
1. Guna Satwam : menimbulkan gerak yang senang
menjurus kearah kebaikan, kejujuran, kebijaksanaan dan kemuliaan.
2. Guna Rajas : menimbulkan gerakan yang
dinamis bernafsu ingin menonjol, dikagumi ataupun hebat.
3. Guna Tamas : menimbulkan sifat yang
pasip, malas, enggan untuk melakukan sesuatu tapi ingin memperoleh hasil yang
memuaskan.
Dari ke 3 yang disebutkan di atas dapat menimbulkan 6 sifat yang dianggap
Kurang
baikyang disebut pula SAD RIPU
1. KAMA
(Keinginan-keinginan)
2. KRODA ( Kemarahan)
3. LOBA (Ketamakan )
4. MOHA (Kemabukan)
5. MADA (Angkuh)
6. MATSARYA (Iri Hati )
Keenam sifat ini sering
menyesatkan serta menjerumuskan manusia ke lembah kesengsaraan di dunia maupun
di akherat. Pada umumnya keenam sifat ini dimiliki oleh mahluk-mahluk yang
telah rendah tingkatanya daripada masnusia seperti BHUTA KALA ataupun BINATANG.
Tujuan dari upacara Potong Gigi , untuk mengetahui tujuan
dari potong gigi ini maka terlebih dahulu ada baiknya disini dikemukakan isi
dari Lontar PUJA KALAPATI sebagai
berikut :
“inilah PUJA KALAPATI namanya, mengenai tata cara orang
berganti pendirian, digunting rambutnya, dipahat/dipotong taring dan giginya,
berganti prilaku berubah menjadi prilaku manusia sejati, berhasil menjadi
manusia utaama dan sejati, tidak lagi iya berwujud kal, bhuta, pisaca, raksasa,
dan sejenisnya, karana telah dipotong taringnya dan giginya, tidak lagi
berwujud kotor. Setelah di potong rambutnya tidak lagi berbadan kotor, karan
ketika baru lahir dari kandungan anda
dilekati oleh kotoran kotoran vagina ibu
yang mana diikuti oleh panca maha bhuta
serta segala kala yang melekat pada diri anda dahulu itulah memberikan
kotoran yang meliputi diri anda sehingga and berwujud bhuta kala. Segalanya
seram mengerikan wujud anda dan minggatlah dewa karana jijik melihat anda,
diselimuti kotoran yang berasal dari Hyang Kalapati, keinginanlah anda menemui
Hyang Bapa dan Hyang Ibu anda terdahulu, tidak terlihat dia oleh anda. Oleh
karana beliau sangat alus wujudnya tidak dapat dilihat oleh orang yang diliputi
kotoran oleh karana sesungguhnya anda masih berwujud kala, bhuta, pisaca,
itulah sebabnya tidak dilihat wujud
beliau Hyang Bapak dan Hyang Ibu dahulu yang merupakan asal dan yang akan
dituju oleh anda dan menitis dan menjadi manusia. Kasihan Hyang Prameswara
beduaan dengan Bhatari yang berada dalam Padmasana Manik yang tidak kelihatan,
melihat prilaku manusia di bumi yang diikuti dengan wujud segala kala, bhuta ,
raksasa makanya beliau meanugrahkan PUJA KALAPATI namanya, tentang tata cara
berganti pendirian yang berate prilaku serta wujud dirinya, yang patut
dilaksanakan manusia di bumi ini keseluruhan, sebagai jalan untuk menemukan
hakekat manusia sejati., dan bertemu dengan Hyang bapa dan Hyang ibu yang
berwujud halus, pada waktu sekarang dan waktu kemudian, dilindungi oleh segenap
dewa sebagai WIDHI di dalam badan serta tidak akan menjauh HYANG WIDHI PITARA
leluhurnya dahulu.
Dengan
mengutip uraian PUJA KALAPATI
tersebut, maka menjadi jelaslah apa
sebenarnya tujuan dari upacara Potong Gigi yang dilakukan umat HINDU.
No comments:
Post a Comment